Kamis, 08 Desember 2011

Trichophyton rubrum

Trichophyton rubrum adalah jamur yang paling umum menjadi menyebabkan infeksi jamur kronis pada kulit dan kuku manusia. Oleh sebab itu, penyakit- penyakit akibat jamur ini seringkali menjangkiti masyarakat. Trichophyton rubrum menyerang jaringan kulit dan menyebabkan beberapa infeksi kulit antara lain :Tinea pedis (”athlete’s foot”) yang berlokasi diantara jari- jari kaki, infeksi ini banyak terdapat pada orang yang kerap memakai sepatu, (orang Jawa menyebutnya ”rangen”), Tinea cruris (”jock itch”) yang berlokasi di lipatan paha, Tinea barbae yang berlokasi di rambut janggut, dan Tinea unguium yang berlokasi di kuku tangan mapun kaki. Taksonomi dari Trichophyton rubrum adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Class : Euascomycetes
Order : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
Species : Trichophyton rubrum

Trichophyton rubrum adalah jamur yang paling umum menjadi menyebabkan infeksi jamur kronis pada kulit dan kuku manusia. Pada jamur ini, mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak. Mikrokonidia berdinding halus, berbentuk tetesan air mata sepanjang sisi- sisi hifa, pada beberapa strain terdapat banyak mikrokonidia bentuk ini. Koloni sering menghasilkan warna merah pada sisi yang sebaliknya. Beberapa strain dari T. rubrum telah dibedakan yaitu : T. rubrum berbulu halus dan T. rubrum tipe granuler. T. rubrum berbulu halus mempunyai karakteristik yaitu produksi mikrokonidia yang jumlahnya sedikit, halus, tipis, kecil, dan tidak mempunyai makrokonidia. Sedangkan karakteristik T. rubrum tipe granuler yaitu produksi mikrokonidia dan makrokonidia yang jumlahnya sangat banyak. Mikrokonidia berbentuk clavate dan pyriform, makrokonidia berdinding tipis, dan berbentuk seperti cerutu. T. rubrum berbulu halus adalah strain jamur yang paling banyak menginfeksi manusia. Strain ini dapat menyebabkan infeksi kronis pada kulit. Sedangkan T. rubrum tipe granuler menyebabkan penyakit Tinea corporis



Pertumbuhan koloninya dari lambat hingga bisa menjadi cepat. Teksturnya yang lunak, dari depan warnanya putih kekuning-kuningan (agak terang) atau bisa juga merah violet. Kalau dilihat dari belakang tampak pucat, kekuning-kuningan, coklat, atau cokelat kemerahan. Meskipun trichophyton rubrum merupakan jamur yang paling umum terdeteksi menjadi dermatophytes (jamur parasit – mycosis – yang menginfeksi kulit) dan menyebabkan infeksi jamur kuku tangan, ada juga jenis jamur yang lain yang menjadi sebab infeksi serupa, contohnya Tricophytum (T) mentagrophytes, T. verrucosum, dan T. Tonsurans. Penularan Dermatophytes ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit/kuku manusia atau hewan yang terinfeksi. Inilah yang menyebabkan jamur ini tergolong sebagai IMS karena bisa ditularkan melalui ‘sentuhan, usapan, dan rabaan’ dari kulit yang mungkin terinfeksi. Bisa juga akibat kontak kulit atau rambut kita dengan benda yang dihinggapi jamur ini seperti pakaian, sisir, sikat rambut, kursi bioskop, topi, furniture, seprai, selimut, handuk, dan lain sebagainya. Tergantung pada jenis organisme jamur yang ada di sekitar kita. Kerentanan terkena infeksi terjadi apabila ada cedera pada kulit seperti luka tergores, luka bakar, maupun suhu dan kelembaban yang berlebihan. Infeksi yang ditimbulkan meliputi: - Ringworm (infeksi fungal pada kulit manusia dan hewan (sapi dan domba)) dikenal juga dengan istilah dermatophytosis. - Athlete’s foot (infeksi fungal pada kulit manusia yang menyebabkan sisik, flake, dan gatal pada daerah yang terinfeksi) dikenal juga dengan istilah Tinea pedis - Jock itch dikenal sebagai Tinea cruris (infeksi fungal pada daerah kunci (lipatan) paha), yang lebih sering terlihat pada laki-laki. - Fungal Folliculitis (peradangan kulit pada daerah berambut) pada daerah berambut di atas kepala dikenal juga dengan nama Tinea capitis - Fungal Folliculitis pada daerah janggut dikenal sebagai Tinea barbae - Fungal Folliculitis pada kaki dan betis dikenal sebagai Majocchi granuloma, ini sering terjadi pada wanita yang mencukur kaki mereka. - Onychomycosis(infeksi fungal pada kuku) yang menyebabkan kuku tumbuh tidak normal



Identifikasi jamur idetifikasi terhadap infeksi jenis T. rubrum sulit karena banyak anggota genus yang bereaksi mirip pada saat dikenai tes reagen. The Mycology Unit at the Adelaide Women’s and Children’s Hospital menggunakan sebuah skema identifikasi dermatophyte, dibuat oleh Gerraldine Kaminski. Skema ini menggunakan 6 macam media untuk membantu mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis spesies dan strain Trichophyton. Media dalam skema ini adalah Littman Oxgall agar, Lactritmel agar, Sabouraud agar dengan 5% NaCl, 1% Peptone agar, Trichophyton agar No 1, dan hidrolisis urea. Faktor- faktor pencetus infeksi jamur antara lain : lembab dan panas dari lingkungan, friksi atau truma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk, keseimbangan flora normal tubuh terganggu karena pemakaian antibiotic atau hormonal dalam jangka panjang, penyakit tertentu misalnya HIV/ AIDS dan diabetes, kehamilan dan menstruasi (kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur).

Pencegahan
agar terhindar dari infeksi jamur adalah selalu memperhatikan kebersihan diri dan menjaga kekebalan tubuh. Sedangkan pengobatan terdiri dari pembuangan tuntas struktur epitel yang terinfeksi dan mati serta pemberian zat kimia antijamur secara topikal. Antijamur yang digunakan disesuaikan dengan jenis jamur yang menginfeksinya dan lamanya pengobatan tergantung pada tingkat infeksi yang terjadi. Pada serangan yang luas, pemberian griseofulvin secara oral selama 1-4 minggu sangat bermanfaat. Infeksi kulit memerlukan pengobatan griseofulvin berbulan- bulan dan kadang- kadang dilakukan pembedahan pembuangan kuku
Pengobatan
Untuk pembaca umum, jangan coba beli obat sendiri tanpa resep dokter karena bisa membuat kuman resisten (kebal) terhadap obat. Harap ditanyakan pada dokter/medis yang berkompeten, untuk dokter/medis yang ingin mempelajari bisa dicek di alamat Wikipedia (paling bawah) yang sudah diberi link ke alamat bersangkutan (tampaknya masih diperlukan tambahan literatur).

1 komentar: