KAPANG (MOULD)
Kapang adalah mikroorganisme yang termaksud dalam anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Morfologi kapang
Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filament, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spsra maka akan terbentuk brbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sofat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang.
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih,.dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yqang tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang septa.
Sifat fisiologi kapang
Kapang dapat hidup dalam keadaan sekitar yang tidak menguntungkan bila dibandingkan dengan microbe lainnya. Adapun sifat-sofat fisiologi kapang antara lain :
Kebutuhan air
Kebanyakan kapang membutuhkan air (aw) minimal untuk pertumbuhannya dibandinhkan
dengan khamir dan bakteri.
Suhu pertumbuhan dan pH
Semua kapang bersifat aerobic, artinya membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH yang luas, yaitu 2,0-8.5, tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam atau pH rendah.
Nutrisi
Kapang dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dari yang sederhana sampai yang kompleks, kapang mampu memproduksi enzim hidrolitik. Maka dari itu kapang mampu tumbuh pada bahan yang mengandung pati, pectin, protein atau lipid.
Beberapa jenis kapang
1. rhizopus
Rhizopus sering diebut kapangoti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini jugatumbuh pada sayuran, dan buah-buahan. Spesies rhizopus yang umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus stoloniferdan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan sebagian Rhizopus diguaka untuk beberapa makanan fermentasi tradisional seperti, Rhizopus oligosporus dan Rhzopus orizaeyang digunakan dalam pembuatan berbagai macam tempedan oncom hitam.
Ciri-ciri Rhizopus adalah: (1) Hifa nonseptat, (2) mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya gelap jik sudah tua, (3) Sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid, (4) sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, (5) kolumela agak bulat dan apofisisberbentuk seerti cangkir, (6) tidak mempunyai sporangiola, (7) pertumbuhannya cepat, membentuk miselium seperti kapas, (8) Pertumbuhannya seksual dengan membentuk Zigospora, (9) kapang bersifat heterotalik, dimana repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda.
2. Aspergillus
Kapang ini mampu tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi. Aspergillus orizae digunakan dalam fermentasi makanan tahap pertama dalam pembuatan kecap dan tauco. Konidia kelompok ini berwarna kuning sampai hiju, atau mungkin membentuk sklerotia.
Ciri-cirinya adalah : (1) Hifa septatdan miselium bercaban, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan umumnya hifa fertile, (2) koloni berkelompok, (3) konidiofora septet atau nonseptat, (4) Konidiopora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya, (5) Sterigmata atau fialida biasanya sederhana, berwarna atau tidak berwarna, (6) beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 37 derajat celcius atau lebih, (7) konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam.
3. Penicillum
Penicillium menyebabkan kerusakan pada bahan sayuran,buah-buahan, dan serelia. Selain itu digunkan untuk industri,misalkan memproduksi antibiotic penisilin yang diproduksi oleh Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum. Kegunaan lain untuk pematangan keju, misalnya keju camembert oleh Penicillium camemberti yang konidianya berwarna abu-abu dll.
Ciri-cirinya adalah : (1) hifa septet, miselium bercabang biasanya berwarna, (2) konidiopore septet dan muncul bercabang atu tidak bercabang, (3) kepla yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigma atau fialidamuncul dalam kelompok, (4) Konodia membentuk rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata, (5) konidia waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiry-biruan atau kecokltan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
1. Oksigen
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan dari kebutuhan oksigennya. Mikroba aerob membutuhkan oksigen, sedangkan anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk proses pertumbuhannya. Khamir (yeast) tumbuh dengan baik apabila terdapat cukup oksigen, tapi beberapa spesies dapat tumbuh pada kondisi tanpa oksigen. Kapang dapat tumbuh hanya jika terdapat oksigen, sedangkan bakteri ada yang aerob dan sebagian juga anaerob.
2. Kadar air
Ahli mikrobiologi menjelaskan efek dari kadar air lingkungan pada mikroba sebagai water activity (a.w.). Water activity adalah rasio dari tekanan uap air pada larutan dengan tekanan uap pada air murni pada temperatur dan tekanan yang sama. Larutan yang homogen mempunyai rasio mendekati 1. Kebanyakan spesies bakteri, yeast dan kapang membutuhkan nilai a.w. 0.9 – 1 untuk dapat hidup. Tetapi ada juga yang dapat hidup pada kondisi a.w 0.6 – 0.7.
3. Temperatur
Beberapa mikroba dapat hidup pada temperatur tinggi, demikian sebaliknya. Psychrophillic dapat hidup pada temperatur 20 – 30 0C. Spesies mesophillic dapat hidup antara 30 – 40 0C. sedangkan thermophillic dapat hidup pada temperature 45 – 65 0C. bakteri dapat hidup pada range temperature antara 0 – 90 0C. Yeast dan kapang dapat dimatikan pada temperature 60 0C selama 15 menit.
4. pH
Keasaman dari larutan gula menentukan mikroba yang dapat tumbuh pada larutan gula. Yeast dan kapang dapat tumbuh pada pH 2 – 8, sedangkan bakteri sensitif terhadap kondisi pH. Beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH 4 – 8, sedangkan beberapa hanya dapat tumbuh pada pH 6.5 – 7.5.
Perbedaan khamir dan kapang
a.Khamir
Ukurannya berkisar antara 1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk telur, tetapi ada yang memanjang dan berbentuk bola. Khamir tidak dilengkapi flagelus atau organ penggerak lainnya. Khamir bersifat fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob. Fase khamir timbul bilaman organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan.
b.Kapang
Tubuh atau thalus pada kapang terdiri dari dua bagian miselium dan spora. Kapang adalah mikroorganisme aerobik sejati. Bentuk kapang bila organisme merupakan saprofit dalam darah atau dalam medium laboratorium.
Persamaan bakteri, kapang dan khamir:
•Sama-sama mampu menghasilkan suatu enzim tertentu, yang mampu merubah substrat
•tenjadi produk tertentu.
•Ukurannya dalam mikron(sangat kecil)
•Mempunyai dinding se
Selasa, 29 November 2011
khamir
morfologi khamir
Jamur adalah sekelompok organisme yang digabungkan dalam takson Kingdom Fungi berdasarkan system Whittaker. Kingdom fungi mempunyai ciri khas yaitu bersifat heterotrof yang mengabsorbsi nutrient dan memiliki kitin pada dinding selnya. Jamur dapat bersifat saprotrop dengan mendapatkan nutrisi dari organisme lain yang mati, bersifat parasit dengan mengisap nutrisi dari organisme hidup, atau dengan bersimbiosis mutualisme dengan satu organisme. Produksi kitin, sejenis polisakarida, adalah synapomorphy (sifat yang serupa) antara fungi, choanoflagellata dan hewan. Hal ini menjadi bukti bahwa secara evolusioner, fungi lebih dekat ke hewan dibandingkan tumbuhan. Tetapi fungi mempunya penggunaan kitin yang berbeda dengan hewan. Hewan hanya memproduksi kitin pada bagian tertentu, misalnya sebagai rangka luar, rambut atau kuku, sementara fungi memiliki kitin sebagai pembentuk dinding pada seluruh selnya. Adanya kitin juga membantu membedakan antara fungi dan eukariota lain, seperti protista. Kingdom Fungi dapat dibagi menjadi 4 filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycota, Ascomycota, and Basidiomycota. Masing-masing filum ini memiliki anggota baik uniseluler maupun multiseluler (Purves dan Sadava, 2003).
Khamir atau yeast adalah kategori non-takson yang mencakup semua fungi uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomycota, Ascomycota, and Basidiomycota. Khamir umumnya berkembang biak baik secara seksual maupun aseksual. Cara aseksual yaitu dengan bertunas dan fisi (membelah menjadi dua setelah mitosis). Cara seksual yaitu dengan fusi (penggabungan) dua sel dengan mating type (tipe perkawinan) yang berbeda, zigot hasil fusi ini kemudian akan membentuk 4 hingga 8 spora yang kemudian menyebar (Purves dan Sadava, 2003).
Saccharomyces cerevisiae adalah salah satu jenis fungi yang paling dikenal dan sering digunakan oleh manusia. Karena kemampuannya memetabolisme gula menjadi etanol dan gas karbondioksida, spesies ini sejak dulu telah digunakan dalam proses pembuatan roti. Dalam biologi molekuler, Saccharomyces cerevisiae adalah organisme contoh bagi eukariota, yang peta genetiknya sudah dipahami dengan lengkap. Saccharomyces cerevisiae termasuk dalam filum Ascomycota (Singleton dan Sainsbury, 2006).
Khamir seringkali hampir tidak kelihatan karena tidak kontras dengan medium dimana mereka hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan pewarnaan agar khamir tampak jelas bila diamati dengan mikroskop. Pewarnaan ini ada yang bersifat non-diferensial dan diferensial. Pewarnaan non-diferensial hanya bertujuan agar khamir yang diamati tampak jelas atau kontras dengan latar belakangnya. Pewarnaan differensial bertujuan agar dapat membedakan antara jenis bakteri yang berbeda. Contoh pewarnaan differensial adalah pewarnaan khamir dengan methylen blue sehingga sel mati dan sel hidup memiliki warna yang berbeda, dan pewarnaan tahan asam sehingga sel yang tahan asam akan berwarna merah, sedangkan sel lain tidak. (Harley dan Presscot, 2002).
Pengamatan Morfologi dan PK Khamir
Saccharomyces cerevisiae adalah khamir bertunas yang paling umum digunakan untuk pembuatan roti dan fermentasi bir. S. cerevisiae juga merupakan organisme model di laboratorium karena merupakan eukariota uniseluler yang memiliki keunggulan mudah dikulturkan, tumbuh dengan cepat, genomnya sudah dipetakan dan dapat dengan mudah menerima transfer gen (Jay, 2006).
S. cerevisiae dapat dilihat dengan mikroskon tanpa perwarnaan dan akan terlihat sebagai bintik-bintik transparan. Dalam percobaan ini, pewarnaan dengan methylen blue bukan bertujuan agar S. cerevisiae terlihat, tetapi memiliki tujuan differensial yaitu agar sel yang mati dan sel yang hidup terlihat memiliki warna berbeda. Methylen blue merupakan indikator berbentuk kristal yang bila larut dalam air akan membentuk cairan berwarna biru. Methylen blue menjadi tidak berwarna dengan kehadiran enzim aktif, oleh karena itu, sel khamir yang hidup akan tampak transparan. Sebaliknya, dengan ketiadaaan enzim aktif, methylen blue akan tetap berwarna biru, oleh karena itu, sel yang mati akan tampak berwarna biru.
Pengamatan Spora Khamir
Pengamatan spora khamir menggunakan metode pewarnaan tahan asam atau Ziehl Neelsen (ZN). Pewarnaan ini menggunakan pewarna utama carbol fuksin yang berwarna merah. Askus yang berisi spora khamir akan tampak sebagai kumpulan yang sedikit berwarna kemerahan. Hal ini dikarenakan spora S. cerevisiae tersimpan dalam askus yang cukup kuat bertahan dari berbagai cekaman lingkungan seperti kekeringan dan asam. Oleh karena sifat askus ini, S. cerevisiae dapat diawetkan dalam bentuk ragi.S. cerevisiaememiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara seksual dan aseksual. Cara aseksual yaitu dengan bertunas. Cara seksual yaitu dengan fusi (penggabungan) dua sel denganmating type (tipe perkawinan) yang berbeda. S. cerevisiae memiliki mating type a dan α. Zigot hasil fusi ini kemudian akan membentuk 4 spora dalam askus. Normalnya askus ini berisi dari 2 spora a dan 2 spora α. Spora ini akan tumbuh menjadi sel kemudian berkembang dengan cara bertunas hingga terjadi fusi kembali (Purves dan Sadava, 2003)
Minggu, 27 November 2011
IDM 6.07 full version
Internet Download Manager atau biasa disingkat IDM , adalah perangkat lunak yang mampumengunduh data-data yang ada di internet dan meneruskan kembali. Perangkat buatan New York, Amerika ini menempati posisi teratas dalam memaksimalkan kecepatan mengunduh data. Tampilan dan grafis yang sederhana membuat IDM lebih bersahabat dengan penggunanya.
IDM didukung dengan fitur meneruskan kembali, yaitu untuk mengunduh ulang berkas-berkas yang sebelumnya terputus karena masalah teknis maupun nonteknis. IDM juga memiliki fitur unduh yang cepat dengan kemampuan melakukan segmentasi berkas secara otomatis dan didukung denganteknologi yang aman.
Perangkat lunak ini memiliki kemampuan yang lebih baik daripada peranti lunak sejenis yang ada saat ini, karena fitur yang dimiliki dalam membagi data yang sedang diunduh menjadi beberapa bagian terpisah untuk kemudian disatukan kembali setelah proses mengunduh selesai. Proses ini dinamakanmultipart. Akan tetapi, IDM berbeda dengan perangkat sejenisnya karena proses multipart ini dilakukan secara bersamaan dan kecepatannya hingga 500% atau lima kali lipat lebih baik sebagaimana diklaim oleh pembuat IDM ini.
IDM mampu membagi sebuah berkas saat proses mengunduh berlangsung hingga menjadi tujuh sampai delapan bagian atau . Sebuah berkas yang diunduh dan terbagi menjadi delapan bagian selanjutnya ditangani oleh IDM yakni dengan membagi kecepatan yang sama besar per bagiannya. Namun jika bagian-bagian tadi ada yang mengalami hambatan dalam proses unduh maka kecepatan pada bagian lain akan digunakan untuk membantu bagian yang lambat tadi.
Versi terbaru IDM download 5,18 menambahkan panel untuk web-pemain yang dapat digunakan untuk mengunduh flash video dari situs seperti YouTube, MySpaceTV, dan Google Video. Fitur ini juga dilengkapi oleh Vista support, YouTube grabber, dipugar scheduler, dan MMS dukungan protokol. Versi baru juga menambahkan integrasi untuk Internet Explorer dan browser berbasis Internet Explorer, didesain ulang dan, peningkatan toolbar, dan perbaikan fitur baru lainnya.
> ini adalah link untuk mendownload IDM 6.07+patch
berlatih menyususn PTK
Berlatih Menyusun Proposal PTK
IDENTIFIKASI MASALAH PTK
I. Identifikasi Masalah Penelitian Tindakan Kelas
1. Kemukakanlah masalah – masalah atau kendala - kendala yang Anda hadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar–mengajar mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (berkaitan dengan penggunaan media, strategi, model, lingkungan belajar, sistem penilaian, implementasi kurikulum)!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
2. Pilihlah salah satu masalah yang menuntut Anda mendesak !
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
3. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting untuk segera dicarikan pemecahannya!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
4. Analisislah penyebab munculnya masalah yang Anda rumuskan tersebut
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
5. Dapatkanlah satu alternative pemecahan masalah untuk
memecahkan masalah urgent yang Anda hadapi tersebut! Alternatif pemecahan masalah itu haruslah bertolak dari hasil analisis dan didasarkan pada TEORI tertentu
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
II. Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas
1. Tulislah judul PTK yang Anda usulkan
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
Apakah judul PTK Anda telah mencantumkan hal –hal berikut:
a. Tujuan/tindakan
b. Cara menyelesaikan masalah (solusi)
c. Tempat penelitian dilaksanankan (seting)
2. Deskripsi masalah yang Anda hadapi!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
Apakah masalah yang Anda deskripsikan telah memuat hal –hal sebagai berikut?
a. Apakah deskripsi masalah telah disesuaikan dengan kondisi nyata tentang kendala–kendala yang Anda hadapi sewaktu melaksanakan KBM dengan menerapkan strategi pengajaran dan pembelajaran kontekstual?
b. Apakah deskripsi masalah telah memuat identifikasi satu
masalah yang mendesak untuk segera dilaksanakan?
c. Apakah deskripsi masalah telah memuat tentang hasil analisis masalah?
d. Apakah deskripsi maslah telah memuat tentang refleksi awal?
e. Bagaimana perumusan masalah?
3. Deskripsikan tentang cara pemecahan masalah yang Anda ajukan!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
Apakah pemecahan masalah yang Anda ajukan memenuhi rambu –rambu berikut?
a. Apakah ada alternative pemecahan masalah?
b. Apakah alternative pemecahan masalah itu didasarkan teori tertentu?
c. Apakah alternative pemecahan masalah itu bertolak dari hasil analisis?
4. Rumuskan hasil yang diharapkan dari penelitian Anda (buatlah rumusan masalah caranya Judul buat kalimat tanya )!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
Apakah rumusan hasil yang diharapkan dalam penelitian Anda telah memuat hal –hal sebagai berikut :
a. Apakah rumusan hasil yang diharapkan telah mengemukakan hasil yang diharapkan bagi siswa?
b. Apakah rumusan hasil yang diharapkan telah mengemukakan hasil yang diharapkan bagi praktisi?
5. Kemukakanlah prosedur tindakan yang akan Anda lakukan
dalam PTK ini!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
Apakah dalam deskripsi tentang prosedur tindakan telah Anda kemukakan hal –hal sebagai berikut :
a. Apakah ada deskripsi tentang setting dan karakteristik subjek?
b. Apakah ada variable/factor yang diselidiki?
c. Apakah ada rencana tindakan yang mencakup misalnya scenario pembelajaran, implementasi tindakan, observasi, dan evaluasi, analisis, dan refleksi?
6. Tulislah lokasi penelitian Anda!
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
…………………………………………………………………………………………………...……
……………………………………………………………………………………………………...…
7. Tulislah personil tim peneliti Anda!
Ketua Tim Peneliti
Nama lengkap :……………………………………………… Jenis kelamin :……………………………………………… NIP :……………………………………………… Pangkat/Gol. :………………………………………………
CONTOH FORMAT PENGAMATAN SISWA
Mata pelajaran :………………………………………….
Guru yang mengajarkan :…………………………………………. Topik yang diajarkan :…………………………………………. Waktu :………………………………………….
No. | Ciri Prilaku Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan Belajar | Ada/Ya | Tidak ada | Komentar |
1. | Mencari dan memberikan informasi | | | |
2. | Bertanya kepada guru atau siswa lain | | | |
3. | Mengajukan pendapat atau komentar kepada guru atau kepada siswa | | | |
4. | Diskusi atau memecahkan masalah | | | |
5. | Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru | | | |
6. | Memanfaatkan sumber belajar yang ada | | | |
7. | Menilai dan memperbaiki pekerjaannya | | | |
8. | Membuat simpulan sendiri tentang pembelajaran yang diterimanya | | | |
9. | Dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat saat berlangsung KBM | | | |
10. | Memberikan contoh dengan benar | | | |
11. | Dapat memecahkan masalah dengan tepat | | | |
12 | Ada usaha dan motivasi untuk mempelajari bahan pelajaran atau stimulus yang diberikan oleh guru | | | |
13. | Dapat bekerja sama dan berhubungan dengan siswa lain | | | |
14. | Menyenangkan dalam KBM | | | |
15. | Dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada akhir pelajaran | | | |
Keterangan : No. 1 sampai dengan no. 8 ialah ciri proses sedangkan
no. 9 sampai dengan no. 15 ialah ciri hasil belajar.
..............,………………..
Penyaji,
Pengamat,
1. | ……………….. | |
2. | ……………….. | |
3. | ……………….. | ………………………. |
CONTOH FORMAT PENGAMATAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Mata Pelajaran :……………………………….
Satuan Pendidikan :……………………………….
Kelas/Semester :………………………………. Waktu :………………………………. Butir Pembelajaran :……………………………….
Bagian | Pengamatan | Apakah Guru Melaksanakanya | Komentar | |
YA | TIDAK | |||
Persiapan | Skenario pembelajaran/ perencanaan pembelajaran | | | |
Penyiapan alat/media pembelajaran | | | | |
Penampilan penyaji | | | | |
Penyajian | PENDAHULUAN | | | |
Pemeriksaan kehadiran siswa | | | | |
Pelaksanaan apersepsi | | | | |
Pengungkapan tujuan pembelajaran | | | | |
Pemberian motivasi pembelajaran yang menarik berkaitan dengan tujuan Pembelajaran | | | | |
Penjelasan alur pelaksanaan pembelajaran (pengelompokan dsb. ) | | | | |
POKOK | | | | |
Penerapan strategi pembelajaran | | | | |
Pemanduan sajianm ateri pembelajaran (keterpaduan bahan) | | | | |
Penggunaan alat/media pembelajaran | | | | |
Penerapan teknik bertanya | | | | |
Pemberian pengalaman berbahasa kepada siswa | | | | |
Pembahasan hasil kerja melibatkan keaktifan siswa | | | | |
Pemberian bimbingan siswa | | | | |
Penggunaan bahasa penyaji | | | | |
PENUTUP | | | | |
Penggunaan sistem penilaian (tetulis/lisan) | | | | |
Pemberian tindak lanjut (perbaikan/pengayaan) | | | | |
Pemahaman wawasan siswa (Tugas ke Perpus takaan dsb.) | | | | |
JUMLAH | | | |
Simpulan :…………………………………………………
………………………………………………….
Saran –saran :…………………………………………………..
…………………………………………………..
Pengamat, Penyaji,
1. ……………………………….
2. …………………………….....
3. ……………………………….. ……………………….
NIP.
Rambu Rambu Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
A. Judul : singkat, spesifik, menunjukkan gambaran masalah,tindakan, hasil, dan lokasi, maksimal 15 kata
B. Bab I Pendahuluan:
1. Latar belakang; berisi tentang hal yang terjadi di sekolah, bersifat penting, bersifat mendesak, dapat dilakukan, jelas masalahnya atau berupa kondisi ideal, kondisi nyata, gap kondisi ideal dan kondisi nyata serta pemecahan masalah
2. Rumusan masalah; kalimat tanya yang berisi tentang : asumsi, lingkup penelitian, alternatif tindakan, indikator keberhasilan, dan cara penyelesaian masalah.
3. Pemecahan masalah/identifikasi masalah; berisi tentang uraian alternatif tindakan berdasarkan prioritas tindakan pemecahan masalah.
4. Tujuan; berisi tujuan umum, tujuan khusus atau cukup tujuan
berisi tentang tujuan yang dapat diukur ketercapaiannya.
5. Manfaat; berupa manfaat bagi siswa, guru, sekolah, atau komponen yang terkait. lebih baik kemukakan hal yang berupa inovasi.
C. Bab II Kajian Teori
Berisi tentang teori yang mendasari penelitian, kajian teori mengungkap tentang : What (apa) berupa definisi atau pengertian, Who ( siapa) berupa siapa penemu atau pendapat siapa, Why ( mengapa) mengapa teori itu ada, How ( bagaimana) teori itu digunakan atau hasil penelitian terdahulu (yang telah dilakukan orang lain)
D. Bab III Metode Penelitian
1. Seting penelitian; berisi tentang lokasi sekolah, kelas berapa, jumlah siswa, komposisi siswa, situasi lingkungan siswa, berapa lama penelitian dilakukan (sebutkan antara waktu)
2. Indikator keberhasilan; berisi berupa indikator keberhasilan
yang menjadi acuan keberhasilan dalam setiap tindakan, berupa gradasi seperti : 80-100 : sangat berhasil, 60-79 : berhasil, 40-59 : cukup berhasil, 20- 39 : kurang berhasil, 0-19 : tidak berhasil. Kalau kemampuan kognitif yang diukur angka Kriteria Ketuntasan Minimal bisa dijadikan sebagai acuan,
3. Gambaran umum penelitian (siklus tindakan); berisi tindakan
tindakan tiap siklusnya, yang dalam setiap siklus berupa : kegiatan perencanaan, kegiatan pelaksanaan, kegiatan pengamatan serta kegiatan refleksi, refleksi pada siklus pertama bisa dijadikan acuan untuk perencanaan tindakan pada siklus kedua dan seterusnya.
4. Instrumen yang digunakan, pedoman observasi, alat perekam dll
E. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi hasil pengamatan dari observer, analisis data dan refleksi dari kegiatan dalam setiap siklus. Hasil refleksi merupakan rencana tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil pengamatan berupa tindakan guru dan kegiatan siswa.
F. Bab V Kesimpulan dan Saran
Berisi kesimpulan dari penelitian dan saran tindakan perbaikan atas hasil penelitian (bisa berupa rekomendasi)
Langganan:
Postingan (Atom)